PROGRAM
PENYULUHAN merupakan rencana strategis
penyuluhan
Yang harus diperhatikan :
1. Situasi
dan kondisi awal wilayah dan pelaku utama
2. Peluang
potensi pengembangan dari kondisi yang ada
3. Masalah
yang mungkin terjadi
4. Tujuan
yang hendak dicapai
5. Kebutuhan
pelaku utama yang akan dibina
6. Cara
mencapai tujuan
7. Metode
penyuluhan atau kombinasi yang digunakan dan cara penggunaannya
8. Perencanaan
pembiayaan dan penanggunjawab setiap kegiatan dalam rangka memecahkan masalah
Metode
mempelajari situasi dan kondisi, potensi wilayah :
1. Identifikasi
potensi wilayah atau PRA
2. Teknik
identifikasi faktor penentu (impact point)
3. SWOT
analysis
4. Diskusi
terbatas (FGD)
5. Kombinasi
dari berbagai bentuk dan metode
SDA, SDM, SD pendukungà kebijakan, pasar,
sarpras kelompok masy, keuangan, diklat dan rekayasa.
Masalah
yang harus dirumuskan dan ditetapkan :
1. Akar
masalah
2. Prioritas
yang akan dipecahkan
3. Banyak
pelaku utama yang menjalani
4. Berdasarkan
potensi yang ada, komoditas masih bewrpeluang untuk dikembangkan
Ciri2
tujuan program penyuluhan perikanan :
1. Sesuai
dengan masalah yang dihadapi pelaku utama dan kelompoknya
2. Dinyatakan
secara jelas, difahami dan dimengerti oleh penyuluh dan pelaku utama
3. Penting
bagi pelaku utama, penyuluh dan pimpinan lembaga peny setempat
4. Tujuan
yg ditetapkan berkontribusi sangat besar terhadap realitas program yang lebih
besar
5. Dapat
dijelaskan dengan tepat dan gamblang sehingga dapat ditentukan secara mudah isi
materi pemecahan masalah dan metode penyuluhan
6. Dengan
menyediakan sarana dan pembekalan/keterampilan, tujuan harus dicapai oleh
pelaku utama dan kelompoknya
Memilih dan
menetapkan materi/isi program penyuluhan
1. Materi
prog peny dapat berupa teknis, sosial dan iktiar kemudahan (akses informasi)
2. Dpt
bersifat perilaku dan non perilaku
3. Materi
teknis harus sudah merupakan rekomendasi yang tlh disahkan
4. Rekomendasi
yang dikenalkan hrs tdk memerlukan biaya tambahan tetapi meningkatkan hasil dan
mudah diterapkan
5. Akan
sangat membantu penyuluh bila rekomendasi telah diujicoba terlebih dahulu
Memilih
dan menetapkan metode penyuluhan
1. Tujuan
kegiatan yang akan dicapai
2. Karakteristik
sasaran (tingkat sosial, kebiasaan, pendidikan dll0
3. Karakteristik
penyuluh
4. Karakteristik
daerah/wilayah
5. Materi
penyuluhan
6. Sarana
dan biaya yang tersedia
7. Kebijakan
pemerintah
#tidak ada satupun metode penyuluhan yang
efektif. Kombinasi berbagai macam metode peny adalah hal yang dapa meningkatkan
efektifitas penerapan metode penyuluhan#
Yang
perlu diperhatikan
1. Apakah
isi program sesuai dengan sasaran binaan yang dipilih
2. Apakah
isi program sdh digambarkan secara tepat
3. Apakah
isi program sudah berdasarkan analisis ilmiah dan berdasarkan pengelaman
keberhasilan kelompok sasaran/pelaku utama
4. Apakah
isi telah sesuai dengan waktu yang tersedia, sarana yang ada dan kemampuan
serta jumlah penyuluh yang ada
5. Apakah
pelaku utama mampu dan bersedia melaksanakannnya.
#perencanaan
pembiayaan kunci keberhasilan dalam realisasi program yang akan dilaksanakan#
1. Harus
realistis
2. Infrastruktur
dukungan anggaran dari instansi terkait harus dijajaki saat finalisasi
perencanaan program
3. Upayakan
keg yg direncanakan memerlukan biaya seminimal mungkin sehingga bisa didukung
scr swadana
4. Lakukan
kerjasama dg berbagai pihak berkaitan dg substansi keg. yang dirancang
- Dapat
disusun bottom up dan top down
- Pendekatan
bottom up lebih efektif dan lebih tinggi tingkat keberhasilannya sesuai dengan
prinsip penyuluhan yaitu tidak ada paksaan dan sesuai dengan keinginan dan
aspirasi pelaku utama à
pendekatan partisipatif
Rencana
strategis sbg alat ukur, tugas secara
tim dan secara perorangan (rencana program)
è Proses
sistematis yang disepakati oleh organisasi dan membangun keterlibatan diantara
stakeholder terutama tentang prioritas yang hierarki bagi misi organisasi dan
tanggap thdp lingkungan (michael allison and jude kaye, 2004)
è Ismail
muhammad,2000à
proses sitematis berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko dg
memanfaatkan sebanyak2nya pengetahuan antisipatif mengorganisasi scr sistematis
usaha2 melaksanakannya.
è Inpres
7.1999 à
renstra mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan
sasaran yang meliputi kebijakan
a. Merupakan
tujuan jangka panjang
b. Respon
yang adaptif terhadap kondisi yang akan datang
c. Kegiatan
terus menerus yang senantiasa meningkat
d. Selalu
berorientasi pada pelanggan/sasaran
e. Kekuatan
motivasi bagi unit kerja & masy
f. Bertitik
tolak dari SWOT
g. Selalu
berangkat dari apa yang dpt terjadi bkn yg sdh terjadi
Renstra
dapat membantu unit kerja dalam
1. Berfirkir
secara strategik
2. Memperjelas
arah masa depan
3. Menciptakan
prioritas
4. Membuat
keputusan sekarang dengan konsekuensi masa depan
5. Mengembangkan
landasan yang koheren dan kokoh bagi pembuat keputusan
6. Menggunakan
kekuasaan maksimum dalam bidang2 yang berbeda dibawah kontrol organisasi
7. Membuat
keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi
8. Memecahkan
masalah utama organisasi
9. Memperbaiki
kinerja organisasi
10. Menangani
keadaan yang berubah dengan cepat secara efektif
11. Membangun
kerja kelompok dan keahlian
Kerugian
1. Butuh
waktu, dana dan SDM dengan kualifikasi tertentu
2. Butuh
waktu lama untuk memberi perubahan pada organisasi scr keseluruhan agar rencana
bisa dilaksanakan
3. Kurang
cerdas merespon secara cepat berubah karena adanya renstra yang terkait visi,
misi
Keuntungan memberi
arah yang konsisten
Misi merupakak rumusan umum dalam mewujudkan visi
Poin
renstra :
1. Visi
2. Misi
3. Tujuan
4. Sasaran
5. Strategi
dan arah kebijakan
6. Program
dan kegiatan
7. Penutup
EVALUASI
Beberapa definisi
evaluasi
Ø Menurut Oxford Avanced Learner’s
Dictionary of Current English (AS Hornby, 1986) adalah to find out, decide the amount or value
yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.
Ø Suchman (1986, dalam Anderson 1975) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan
hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan
untuk mendukung tercapainya tujuan.
Ø Menurut Worthem dan Sunders (1973, dalam
Anderson 1971) : evaluasi
adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari
sesuatu tesebut, juga termasuk mencari\
informasi yang
bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program,
produksi, prosedur,
serta alternative strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan
Evaluasi merupakan rangkuman hasil
pengukuran capaian kinerja selama tahun berjalan, yang berkontribusi terhadap
capaian outcome yang ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra).
Ø Stufflebeam (1971, dalam Fernandes 1984) mengatakan bahwa
evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian, dan pemberian
informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan
alternative keputusan.
Ø Evaluasi
adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut,
apresiasi dan
pengenalan permasalahan serta pemberian solusi solusi atas permasalahan
yang ditemukan (Permendagri No 34/2011)
Evaluasi adalah
kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang kerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam mengambil sebuat keputusan.
Monitoring
adalah pengumpulan dan analisis informasi secara sistematis untuk melihat kemajuan
dari suatu project
PERBEDAAN MONITORING DAN EVALUASI
KRITERIA PEMBEDA
|
MONITORING
|
EVALUASI
|
1.
Tujuan / Kegunaan
2.Sifat data
3.Sumber data
4.Alat untuk pengumpul data
5.Waktu pengumpulan data
6.Frekuensi pengumpulan data
7.Personil pengumpulan dan pengolahan
data
8.Penggunaan data
|
Menilai input, aktivitas, dan output
Terutama data kuantitatif
Staf
Biasanya form (daftar) monitoring yang sederhana
Selama pelaksanaan
Lebih sering dan dilakukan secara rutin
Staf monitoring dari internal
Terutama untuk memantau kemajuan pelaksanaan dan
pengambilan keputusan selama pelaksanaan
|
Menilai efek dan impak
Terutama data kualitatif
Masyarakat sasaran
Kuesioner dan “Interview
schedule” yang rumit.
Biasanya tepat pada saat berakhirnya program dan suatu tenggang
waktu tertentu setelah berakhirnya program
Berkala, dan tidak terlalu sering seperti pada monitoring
Enumerator dan peneliti yang terlibat / tidak terlibat dalam
program
(internal / eksternal)
Terutama untuk keperluan perencanaan program
|
Evaluasi dapat memperlihatkan penjabaran yang
dilakukan, dan apa yang telah diselesaikan dan
bagaimana menyelesaikannya
Ø Evaluasi secara formative— dilakukan selama
project atau organisasi berlangsung, dengan menitikberatkan pada peningkatan
strategi atau dengan mengetahui fungsi sebuah project atau organisasi.
Ø Evaluasi secara summative—penggambaran pembelajaran dari sebuah
project yang lengkap atau organisasi yang sudah lama tidak berfungsi.
Evaluasi membantu :
a. pengembangan program penyuluhan
b. Implementasi program penyuluhan
c. kebutuhan suatu program penyuluhan
d. perbaikan program penyuluhan
e. pertanggungjawaban suatu program/kegiatan
penyuluhan
APA FOKUS EVALUASI
1. Input
2. konteks/ isi
3. proses implementasi
4. produk.
Evaluasi terhadap
Penyuluhan akan menilai misalnya,
a)tujuannya, b) mutu rencana, c) sampai sejauh mana
Tujuan dijalankan, dan
d) mutu hasilnya.
Jadi evaluasi hendaknya
berfokus pada tujuan dan kebutuhan, desain , implementasi, transaksi dan
hasil kegiatan.
EVALUASI INPUT
Ø Evaluasi Input pada dasarnya
mempunyai tujuan untuk mengaitkan tujuan,
konteks, input, dan proses dengan hasil program.
b. Evaluasi
ini juga untuk menentukan kesesuaian lingkungan dalam membantu pencapaian
tujuan dan objektif program.
c. Evaluasi masukan (Input Evaluation)
membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa
yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, dan bagaimana
prosedur kerja untuk mencapainya.
d. Evaluasi
ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif
apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan, bagaimana
prosedur kerja untuk mencapainya.
EVALUASI CONTEKS ( SUASANA/KEADAAN )
a. Evaluasi Context (evaluasi suasana/keadaan )
diartikan sebagai situai atau latar belakang yang mempengaruhi
jenis-jenis tujuan dan strategi yang dilakukan dalam suatu program yang
bersangkutan.
b. Penilaian dari dimensi konteks evaluasi
ini seperti kebijakan atau unit kerja terkait, sasaran yang ingin dicapai unit
kerja dalam waktu tertentu, masalah ketenagaan yang dihadapi dalam unit kerja
terkait dan sebagainya.
c. Tujuan dari evaluasi konteks ialah
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki evaluan, sehingga dapat
diberikan arahan perbaikan yang dibutuhkan.
d. Konteks
evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan
dicapai oleh program, dan merumuskan tujuan program.
EVALUASI PROSES
a. Evaluasi proses untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan yang
dilaksanakan, apakah program terlaksana sesuai dengan rencana atau tidak.
b. Evaluasi
proses juga digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur atau
rancangan implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan
program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi
EVALUASI PRODUK
a. Evaluasi produk ialah untuk melayani
daur ulang suatu keputusan dalam program.
b. Dari
evaluasi produk diharapkan dapat membantu pimpinan proyek dalam mengambil suatu
keputusan terkait program yang sedang terlaksana, apakah program tersebut
dilanjutkan, berakhir,
ataukah ada keputusan lainnya.
c. Keputusan
ini juga dapat membantu untuk membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai
hasil yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah program itu
berjalan.
OBJEK
EVALUASI Di PENYULUHAN àPenyuluh, Pelaku Utama, Sarana dan
prasarana, Lembaga, Program,
Programma Penyuluhan,
dll.
CONTOH OBJEK EVALUASI
Ø Pelatihan, lokakarya, seminar
Ø Kurikulum
Ø Kegiatan ekstra kurikuler
Ø Kepuasan peserta pelatihan
Ø Program pengembangan staf
Ø Kesesuaian Pemilihan Metoda
Penyuluhan
Ø Pelayanan Penyuluhan Tkt Kecamatan
Ø Kinerja Penyuluh
Ø Keberhasil Program Penyuluhan
Ø Sistem Penilaian Penyuluh
Teladan
Ø Sistem seleksi penerima bantuan PUAP
TUJUAN EVALUASI
Stufflebeam (1999 ) melihat tujuan evaluasi sebagai:
1. Penetapan
dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif;
2. Membantu
audience untuk menilai dan mengembangkan manfaat program pendidikan atau
obyek;
3. Membantu
pengembangan kebijakan dan program.
LANGKAH 2 PELAKSANAAN EVALUASI
Ø Menetapkan
keputusan yang akan diambil
Ø Menetapkan
jenis data yang diperlukan
Ø Pengumpulan
data
Ø Menetapkan
kriteria mengenai kualitas
Ø Menganalisis
dan menginterpretasi data berdasarkan kriteria
Ø Memberikan
informasi kepada pihak penanggungjawab program atau pengambil keputusan untuk
menentukan kebijakan
METODA/CARA
MENDAPATKAN INFO DLM EVALUASI
Ø Studi
Kasus
Ø Observasi
Ø Diary/
catatan harian
Ø Mencatat
and menganalisa peristiwa penting (disebut ‘Analisis kejadian penting”)
Ø Pertanyaan
berstruktur/ kuesioner
Ø Interview/
wawancara satu per satu
Ø Diskusi
kelompok
Ø Survey
sample
Ø Sistem
review data statistik yang mendukung
INDIKATOR KINERJA UNTUK EVALUASI
a.
Indikator Input/masukan
Ø Segala
sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan keluaran
yang ditentukan, misalnya dari: sumber dana (APBN/APBD, swasta, masyarakat),
dukungan pemikiran (tenaga ahli, pendapat masyarakat), dukungan kebijakan
(kebijakan pusat, kebijakan daerah).
Ø Ukuran
masukan ini berguna dalam rangka mengevaluasi jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mengembangkan, memelihara dan mendistribusikan produk, kegiatan dan atau
pelayanan. Contoh-contoh: Rupiah
yang dibelanjakan untuk peralatan; Jumlah jam kerja pegawai yang dibebankan.
b. Indikator Output/keluaran
Ø Sesuatu
yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik
maupun nonfisik, misalnya: rencana, kebijakan, dan program,
Ø Indikator
keluaran dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila
target kinerjanya (tolok ukur) dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang
terdefinisi dengan baik dan terukur.
Ø Indikator keluaran harus sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan.
Ø Indikator
keluaran (ouput) digunakan untuk memonitor seberapa banyak yang dapat
dihasilkan atau disediakan. Contoh-contoh : Jumlah peraturan kepenyuluhan dikeluarkan; Jumlah penyuluh yang dilatih; Jumlah kelembagaan yang
diproses;
c. Indikator Outcome
Ø Outcome
menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin
menyangkut kepentingan banyak pihak.
Ø Dengan
indikator outcome
dapat diketahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang
dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan besar bagi
masyarakat. Contoh-contoh :
- Jumlah
hasil langsung dari kegiatanàJumlah
peserta yang paham dan mempraktekan pelatihan
- Peningkatan
langsung hal-hal positif àPeningkatan
kemampuan penyuluh,
% Penambahan penyuluh dalam tahun berjalan
- Penurunan
langsung hal-hal negatif àPenurunan
prosentase penyuluh
yang alih tugas, % Penurunan pelaku utama
yg tdk hadir dalam pertemuan
d.
Indikator Outcome
Ø Indikator
manfaat menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat
diselesaikan dan berfungsi dengan optimal.
Ø Manfaat
sebuah program baru tampak setelah beberapa waktu kemudian khususnya dalam
jangka menengah dan panjang. Contoh-contoh :
- Peningkatan
hal yang positif dalam menengah/panjangà% Peningkatan keterlibatan kelembagaan dlm penyusunan programma
penyuluhan, Peningkatan kegiatan pertemuan klpk
e.
Indikator Dampak
Ø Indikator
ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari
hasil kegiatan.
Ø Seperti
halnya indikator manfaat, indikator dampak baru dapat diketahui dalam jangka
menengah dan panjang. Contoh-contoh :
- Peningkatan
hal yang positif dalam jangka menengah/panjangà% Peningkatan
pendapatan/kapita, Jumlah peningkatan PDRB
- Penurunan
hal yang negatif dalam jangka menengah/panjangà Jumlah Penurunan
tingkat kemiskinan, % Penurunan tingkat kematian ikan sebagai dampak dari diterapkannya pengendalian
penyakit ikan yang sesuai dengan anjuran
Siapa yang akan
melakukan evaluasi ?
Untuk menjadi kelompok
profesional
evaluator dituntut ciri-ciri tertentu yang memerlukan latihan yang memadai,
yaitu: mengerti teknik pengukuran, dan metode penelitian, mengerti kondisi
sosial, dan hakekat obyek evaluasi, mempunyai kemampuan human relation, jujur,
serta bertanggung jawab.
Karena sulit mencari
orang yang mempunyai begitu banyak kemampuan, maka sering evaluasi dilakukan
oleh tim.
Apa standar
untuk menilai evaluasi ?
Standar yang paling
komprehensip rinci dan dikembangkan oleh Committee on Standard for
Educational Evaion ( joint Committee, 1985) dengan ketentuanya oleh Daniel Stufflebeam, yaitu:
a. utility
(bermanfaat dan praktis)
b. accacy (secara
teknik tepat)
c. feasibility (
realistic dan teliti)
d. propriety
(dilakukan dengan legal dan etik).
LINGKUNGAN HIDUP UU 32 2009 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk
hidup lain;
Pembangunan
bertujuan meningkatkan kesejahteraan yang tidak dpt terhindarkan dari
penggunaan SDA. Eksploitasi yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung
lingk mengakibatkan kerusakan kualitas lingk.
Pembangunan
nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, yg meliputi seluruh
kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional.
PENYEBAB MASALAH LH
1.
Dorongan
yang keliru yang menghambat penggunaan SDA secara berkelanjutan
2.
Kesenjangan
antara kebijakan dan praktek setelah desentralisasi dapat memperlambat
perbaikan yang signifikan pada kualitas lingkungan
3.
Persepsi
masy tentang masalah lingk dan prioritas pemerintah
4.
Manfaat
sosial, lingkungan dan ekonomi, risiko dan biaya langkah-langkah alternatif
pembangunan
PRINSIP PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
1.
Pembangunan
harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan
generasi YAD
2.
Pembangunan
harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada, sesuai dengan kemampuan daya
dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingk tidak mengalami penurunan(
lestari)
3.
Setiap
kegiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok atau
masyarakat lain dimanapun berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan
sekaran maupun kehidupan masa datang
4.
Pembangunan
berkelanjutan bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek
baik fisik, rohani, sosial dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak
memboroskan dan tidak merusak SDA yg ada, serta tidak melampaui kapasitas daya
dukungnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar