Sabtu, 03 Maret 2018

PROGRAM, METODE DAN EVALUASI PENYULUHAN



PROGRAM PENYULUHAN merupakan rencana strategis penyuluhan
Yang harus diperhatikan :
  1.   Situasi dan kondisi awal wilayah dan pelaku utama
  2.   Peluang potensi pengembangan dari kondisi yang ada
  3.   Masalah yang mungkin terjadi
  4.   Tujuan yang hendak dicapai
  5.   Kebutuhan pelaku utama yang akan dibina
  6.   Cara mencapai tujuan
  7.   Metode penyuluhan atau kombinasi yang digunakan dan cara penggunaannya
  8.   Perencanaan pembiayaan dan penanggunjawab setiap kegiatan dalam rangka memecahkan masalah

Metode mempelajari situasi dan kondisi, potensi wilayah :
  1.   Identifikasi potensi wilayah atau PRA
  2.   Teknik identifikasi faktor penentu (impact point)
  3.   SWOT analysis
  4.   Diskusi terbatas (FGD)
  5.   Kombinasi dari berbagai bentuk dan metode

SDA, SDM, SD pendukungà kebijakan, pasar, sarpras kelompok masy, keuangan, diklat dan rekayasa.

Masalah yang harus dirumuskan dan ditetapkan :
  1.   Akar masalah
  2.   Prioritas yang akan dipecahkan
  3.   Banyak pelaku utama yang menjalani
  4.   Berdasarkan potensi yang ada, komoditas masih bewrpeluang untuk dikembangkan

Ciri2 tujuan program penyuluhan perikanan :
1.   Sesuai dengan masalah yang dihadapi pelaku utama dan kelompoknya
2.   Dinyatakan secara jelas, difahami dan dimengerti oleh penyuluh dan pelaku utama
3.   Penting bagi pelaku utama, penyuluh dan pimpinan lembaga peny setempat
4.   Tujuan yg ditetapkan berkontribusi sangat besar terhadap realitas program yang lebih besar
5.   Dapat dijelaskan dengan tepat dan gamblang sehingga dapat ditentukan secara mudah isi materi pemecahan masalah dan metode penyuluhan
6.   Dengan menyediakan sarana dan pembekalan/keterampilan, tujuan harus dicapai oleh pelaku utama dan kelompoknya

 Memilih dan menetapkan materi/isi program penyuluhan
1.   Materi prog peny dapat berupa teknis, sosial dan iktiar kemudahan (akses informasi)
2.   Dpt bersifat perilaku dan non perilaku
3.   Materi teknis harus sudah merupakan rekomendasi yang tlh disahkan
4.   Rekomendasi yang dikenalkan hrs tdk memerlukan biaya tambahan tetapi meningkatkan hasil dan mudah diterapkan
5.   Akan sangat membantu penyuluh bila rekomendasi telah diujicoba terlebih dahulu

Memilih dan menetapkan metode penyuluhan
1.   Tujuan kegiatan yang akan dicapai
2.   Karakteristik sasaran (tingkat sosial, kebiasaan, pendidikan dll0
3.   Karakteristik penyuluh
4.   Karakteristik daerah/wilayah
5.   Materi penyuluhan
6.   Sarana dan biaya yang tersedia
7.   Kebijakan pemerintah

#tidak ada satupun metode penyuluhan yang efektif. Kombinasi berbagai macam metode peny adalah hal yang dapa meningkatkan efektifitas penerapan metode penyuluhan#

Yang perlu diperhatikan
1.   Apakah isi program sesuai dengan sasaran binaan yang dipilih
2.   Apakah isi program sdh digambarkan secara tepat
3.   Apakah isi program sudah berdasarkan analisis ilmiah dan berdasarkan pengelaman keberhasilan kelompok sasaran/pelaku utama
4.   Apakah isi telah sesuai dengan waktu yang tersedia, sarana yang ada dan kemampuan serta jumlah penyuluh yang ada
5.   Apakah pelaku utama mampu dan bersedia melaksanakannnya.

#perencanaan pembiayaan kunci keberhasilan dalam realisasi program yang akan dilaksanakan#
1.   Harus realistis
2.   Infrastruktur dukungan anggaran dari instansi terkait harus dijajaki saat finalisasi perencanaan program
3.   Upayakan keg yg direncanakan memerlukan biaya seminimal mungkin sehingga bisa didukung scr swadana
4.   Lakukan kerjasama dg berbagai pihak berkaitan dg substansi keg. yang dirancang

Pendekatan perenc program penyuluhan
-     Dapat disusun bottom up dan top down
-     Pendekatan bottom up lebih efektif dan lebih tinggi tingkat keberhasilannya sesuai dengan prinsip penyuluhan yaitu tidak ada paksaan dan sesuai dengan keinginan dan aspirasi pelaku utama à pendekatan partisipatif

Rencana strategis sbg alat ukur, tugas secara tim dan secara perorangan (rencana program)
è Proses sistematis yang disepakati oleh organisasi dan membangun keterlibatan diantara stakeholder terutama tentang prioritas yang hierarki bagi misi organisasi dan tanggap thdp lingkungan (michael allison and jude kaye, 2004)
è Ismail muhammad,2000à proses sitematis berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko dg memanfaatkan sebanyak2nya pengetahuan antisipatif mengorganisasi scr sistematis usaha2 melaksanakannya.
è Inpres 7.1999 à renstra mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan
a.   Merupakan tujuan jangka panjang
b.   Respon yang adaptif terhadap kondisi yang akan datang
c.   Kegiatan terus menerus yang senantiasa meningkat
d.   Selalu berorientasi pada pelanggan/sasaran
e.   Kekuatan motivasi bagi unit kerja & masy
f.     Bertitik tolak dari SWOT
g.   Selalu berangkat dari apa yang dpt terjadi bkn yg sdh terjadi

Renstra dapat membantu unit kerja dalam
1.      Berfirkir secara strategik
2.      Memperjelas arah masa depan
3.      Menciptakan prioritas
4.      Membuat keputusan sekarang dengan konsekuensi masa depan
5.      Mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi pembuat keputusan
6.      Menggunakan kekuasaan maksimum dalam bidang2 yang berbeda dibawah kontrol organisasi
7.      Membuat keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi
8.      Memecahkan masalah utama organisasi
9.      Memperbaiki kinerja organisasi
10.  Menangani keadaan yang berubah dengan cepat secara efektif
11.  Membangun kerja kelompok dan keahlian
 
Kerugian
1.   Butuh waktu, dana dan SDM dengan kualifikasi tertentu
2.   Butuh waktu lama untuk memberi perubahan pada organisasi scr keseluruhan agar rencana bisa dilaksanakan
3.   Kurang cerdas merespon secara cepat berubah karena adanya renstra yang terkait visi, misi

Keuntungan memberi arah yang konsisten

Misi merupakak rumusan umum dalam mewujudkan visi

Poin renstra :
1.   Visi
2.   Misi
3.   Tujuan
4.   Sasaran
5.   Strategi dan arah kebijakan
6.   Program dan kegiatan
7.   Penutup

EVALUASI
Beberapa definisi evaluasi
Ø Menurut Oxford Avanced Learner’s Dictionary of Current English (AS Hornby, 1986) adalah to find out, decide the amount or value yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.
Ø Suchman (1986, dalam Anderson 1975) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
Ø Menurut Worthem dan Sunders (1973, dalam Anderson 1971) : evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tesebut, juga termasuk mencari\ informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternative strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan
Evaluasi merupakan rangkuman hasil pengukuran capaian kinerja selama tahun berjalan, yang berkontribusi terhadap capaian outcome yang ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra).
Ø Stufflebeam (1971, dalam Fernandes 1984) mengatakan bahwa  evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian, dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternative keputusan.
Ø Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi solusi atas  permasalahan yang ditemukan (Permendagri No 34/2011)
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang kerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuat keputusan.

Monitoring adalah pengumpulan dan analisis informasi secara sistematis untuk melihat kemajuan dari suatu project
PERBEDAAN MONITORING DAN EVALUASI
KRITERIA PEMBEDA
MONITORING
EVALUASI
1.    Tujuan / Kegunaan

2.Sifat data


3.Sumber data
4.Alat untuk pengumpul data
5.Waktu pengumpulan data



6.Frekuensi pengumpulan data

7.Personil pengumpulan dan pengolahan data



8.Penggunaan data
Menilai input, aktivitas, dan output
Terutama data kuantitatif


Staf 
Biasanya form (daftar) monitoring yang sederhana
Selama pelaksanaan




Lebih sering dan dilakukan secara rutin

Staf monitoring dari internal



Terutama untuk memantau kemajuan pelaksanaan dan pengambilan keputusan selama pelaksanaan
Menilai efek dan impak

Terutama data kualitatif


Masyarakat sasaran
Kuesioner dan “Interview schedule” yang rumit.
Biasanya tepat pada saat berakhirnya program dan suatu tenggang waktu tertentu setelah berakhirnya program
Berkala, dan tidak terlalu sering seperti pada  monitoring
Enumerator dan peneliti yang terlibat / tidak terlibat dalam program
(internal / eksternal)
Terutama untuk keperluan perencanaan program

Evaluasi dapat memperlihatkan penjabaran yang dilakukan, dan apa yang telah diselesaikan dan bagaimana menyelesaikannya
Ø Evaluasi secara formative— dilakukan selama project atau organisasi berlangsung, dengan menitikberatkan pada peningkatan strategi atau dengan mengetahui fungsi sebuah project atau organisasi.
Ø Evaluasi secara summativepenggambaran pembelajaran dari sebuah project yang lengkap atau organisasi yang sudah lama tidak berfungsi.

Evaluasi  membantu :
 a. pengembangan program penyuluhan
 b. Implementasi program penyuluhan
 c. kebutuhan suatu program penyuluhan
 d. perbaikan program penyuluhan
 e. pertanggungjawaban suatu program/kegiatan penyuluhan

APA FOKUS EVALUASI
1.   Input
2.   konteks/ isi
3.   proses implementasi
4.   produk.

Evaluasi terhadap Penyuluhan  akan menilai misalnya, a)tujuannya, b) mutu rencana, c) sampai sejauh mana Tujuan dijalankan, dan d) mutu hasilnya.
Jadi evaluasi hendaknya berfokus pada tujuan dan kebutuhan, desain , implementasi, transaksi dan hasil kegiatan.

EVALUASI INPUT
Ø Evaluasi Input  pada dasarnya mempunyai tujuan untuk mengaitkan  tujuan, konteks, input, dan proses dengan hasil program.
b.   Evaluasi ini juga untuk menentukan kesesuaian lingkungan dalam membantu pencapaian tujuan dan objektif program.
c.   Evaluasi masukan (Input Evaluation) membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.
d.   Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan, bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.

EVALUASI CONTEKS ( SUASANA/KEADAAN )
a.   Evaluasi Context  (evaluasi suasana/keadaan ) diartikan sebagai situai atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategi yang dilakukan dalam suatu program yang bersangkutan.
b.   Penilaian dari dimensi konteks evaluasi ini seperti kebijakan atau unit kerja terkait, sasaran yang ingin dicapai unit kerja dalam waktu tertentu, masalah ketenagaan yang dihadapi dalam unit kerja terkait dan sebagainya.
c.   Tujuan dari evaluasi konteks ialah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki evaluan, sehingga dapat diberikan arahan perbaikan yang dibutuhkan.
d.   Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program, dan merumuskan tujuan program.

EVALUASI PROSES
a.   Evaluasi proses  untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan, apakah program terlaksana sesuai dengan rencana atau tidak.
b.   Evaluasi proses juga digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi

EVALUASI PRODUK
a.   Evaluasi produk ialah untuk melayani daur ulang suatu keputusan dalam program.
b.   Dari evaluasi produk diharapkan dapat membantu pimpinan proyek dalam mengambil suatu keputusan terkait program yang sedang terlaksana, apakah program tersebut dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan lainnya.
c.   Keputusan ini juga dapat membantu untuk membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah program itu berjalan.

OBJEK EVALUASI Di PENYULUHAN àPenyuluh, Pelaku Utama, Sarana dan prasarana, Lembaga, Program, Programma Penyuluhan, dll.

CONTOH OBJEK EVALUASI
Ø Pelatihan, lokakarya, seminar
Ø Kurikulum
Ø Kegiatan ekstra kurikuler
Ø Kepuasan peserta pelatihan
Ø Program pengembangan staf
Ø Kesesuaian Pemilihan Metoda Penyuluhan
Ø Pelayanan Penyuluhan Tkt Kecamatan
Ø Kinerja Penyuluh
Ø Keberhasil Program Penyuluhan
Ø Sistem Penilaian Penyuluh Teladan
Ø Sistem seleksi penerima bantuan PUAP

TUJUAN EVALUASI
Stufflebeam (1999 ) melihat tujuan evaluasi sebagai:
1.   Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif;
2.   Membantu audience untuk menilai dan mengembangkan manfaat program pendidikan atau obyek;
3.   Membantu pengembangan kebijakan dan program.

LANGKAH 2 PELAKSANAAN EVALUASI
Ø Menetapkan keputusan yang akan diambil
Ø Menetapkan jenis data yang diperlukan
Ø Pengumpulan data
Ø Menetapkan kriteria mengenai kualitas
Ø Menganalisis dan menginterpretasi data berdasarkan kriteria
Ø Memberikan informasi kepada pihak penanggungjawab program atau pengambil keputusan untuk menentukan kebijakan

METODA/CARA MENDAPATKAN INFO DLM EVALUASI
Ø Studi Kasus
Ø Observasi
Ø Diary/ catatan harian
Ø Mencatat and menganalisa peristiwa penting (disebut ‘Analisis kejadian penting”)
Ø Pertanyaan berstruktur/ kuesioner
Ø Interview/ wawancara satu per satu
Ø Diskusi kelompok
Ø Survey sample
Ø Sistem review data statistik yang mendukung

INDIKATOR KINERJA UNTUK EVALUASI
a.   Indikator Input/masukan
Ø Segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan keluaran yang ditentukan, misalnya dari: sumber dana (APBN/APBD, swasta, masyarakat), dukungan pemikiran (tenaga ahli, pendapat masyarakat), dukungan kebijakan (kebijakan pusat, kebijakan daerah).
Ø Ukuran masukan ini berguna dalam rangka mengevaluasi  jumlah sumber daya yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan mendistribusikan produk, kegiatan dan atau pelayanan. Contoh-contoh: Rupiah yang dibelanjakan untuk peralatan; Jumlah jam kerja pegawai yang dibebankan.
b. Indikator Output/keluaran
Ø Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik maupun nonfisik, misalnya: rencana, kebijakan, dan program,
Ø Indikator keluaran dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila target kinerjanya (tolok ukur) dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur.
Ø Indikator keluaran harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan.
Ø Indikator keluaran (ouput) digunakan untuk memonitor seberapa banyak yang dapat dihasilkan atau disediakan. Contoh-contoh : Jumlah peraturan kepenyuluhan  dikeluarkan; Jumlah penyuluh  yang dilatih; Jumlah  kelembagaan yang diproses;

c. Indikator Outcome
Ø Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.
Ø Dengan indikator outcome dapat diketahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan besar bagi masyarakat. Contoh-contoh :
-      Jumlah hasil langsung dari kegiatanàJumlah peserta yang paham dan mempraktekan pelatihan
-      Peningkatan langsung hal-hal positif àPeningkatan kemampuan penyuluh, % Penambahan  penyuluh dalam tahun berjalan
-      Penurunan langsung hal-hal negatif àPenurunan prosentase penyuluh yang alih tugas, % Penurunan  pelaku utama yg tdk hadir dalam pertemuan
d. Indikator Outcome
Ø Indikator manfaat menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal.
Ø Manfaat sebuah program baru tampak setelah beberapa waktu kemudian khususnya dalam jangka menengah dan panjang. Contoh-contoh :
-      Peningkatan hal yang positif dalam menengah/panjangà% Peningkatan keterlibatan kelembagaan dlm penyusunan programma penyuluhan, Peningkatan kegiatan pertemuan klpk
e. Indikator Dampak
Ø Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan.
Ø Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak baru dapat diketahui dalam jangka menengah dan panjang. Contoh-contoh :
-      Peningkatan hal yang positif dalam jangka menengah/panjangà% Peningkatan pendapatan/kapita, Jumlah peningkatan PDRB
-      Penurunan hal yang negatif dalam jangka menengah/panjangà Jumlah Penurunan tingkat kemiskinan, % Penurunan tingkat kematian ikan sebagai dampak dari diterapkannya pengendalian penyakit ikan yang sesuai dengan anjuran

Siapa yang akan melakukan evaluasi ?
Untuk menjadi kelompok profesional evaluator dituntut ciri-ciri tertentu yang memerlukan latihan yang memadai, yaitu: mengerti teknik pengukuran, dan metode penelitian, mengerti kondisi sosial, dan hakekat obyek evaluasi, mempunyai kemampuan human relation, jujur, serta bertanggung jawab.
Karena sulit mencari orang yang mempunyai begitu banyak kemampuan, maka sering evaluasi dilakukan oleh tim.



Apa standar untuk menilai evaluasi ?
Standar yang paling komprehensip rinci dan dikembangkan oleh Committee on Standard for Educational Evaion ( joint Committee, 1985) dengan ketentuanya  oleh Daniel Stufflebeam, yaitu:
a. utility (bermanfaat dan praktis)
b. accacy (secara teknik tepat)
c. feasibility ( realistic dan teliti)
d. propriety (dilakukan dengan legal dan etik).

LINGKUNGAN HIDUP UU 32 2009 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain;
Pembangunan bertujuan meningkatkan kesejahteraan yang tidak dpt terhindarkan dari penggunaan SDA. Eksploitasi yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingk mengakibatkan kerusakan kualitas lingk.
Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, yg meliputi seluruh kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional.

PENYEBAB MASALAH LH
1.   Dorongan yang keliru yang menghambat penggunaan SDA secara  berkelanjutan
2.   Kesenjangan antara kebijakan dan praktek setelah desentralisasi dapat memperlambat perbaikan yang signifikan pada kualitas lingkungan
3.   Persepsi masy tentang masalah lingk dan prioritas pemerintah
4.   Manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi, risiko dan biaya langkah-langkah alternatif pembangunan

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1.   Pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi YAD
2.   Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada, sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingk tidak mengalami penurunan( lestari)
3.   Setiap kegiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok atau masyarakat lain dimanapun berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan sekaran maupun kehidupan masa datang
4.   Pembangunan berkelanjutan bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek baik fisik, rohani, sosial dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak memboroskan dan tidak merusak SDA yg ada, serta tidak melampaui kapasitas daya dukungnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar