Rabu, 05 Desember 2018

Prinsip Perencanaan Pembangunan Wilayah



1.      Menekankan pembangunan daerah endogen berdasarkan sumber daya setempat untuk pengembangan industri skala kecil, pertanian, perdagangan dan wisata,
2.      Menggerakkan investor swasta dan ilmu pengetahuan teknologi untuk pembangunan.
3.      Menggalakkan pembangunan teknologi tepat guna untuk memenuhi kebutuhan dasar yang merupakan prasyarat bagi modernisasi pada tingkat proses pembangunan selanjutnya.
4.      Dengan dialog menggalang partisipasi tingkat lokal sebagai input yang penting bagi rencana pembangunan distrik dan programnya.
5.      Mendukung pengembangan pemukiman ukuran kecil dan menengah dengan tujuan meningkatkan kondisi setempat dan akses petani pada fasilitas infrastruktur sosial dan produktif.
6.      Menyiapkan kerangka kerja menyeluruh sebagai panduan utama untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan aktifitas badab-badan terkait, baik sektoral maupun lokal.
7.      Berfungsi sebagai dokumen dasar untuk mengetahui anggaran pembangunan tahunan didistrik terkait.
8.      Mengedepankan perencanaan sebagai suatu dialog.

Konsep ini (pendekatan tujuan), meliputi :
1.      Merupakan pendekatan pembangunan endogen, konsep ini sangat menekankan pada perlunya orientasi pembangunan yang didasarkan potensi atau sumberdaya daerah yang ada.
2.      Menekankan perlunya partisipasi dan dialog (Top down dan Bottom Up)
3.      Proses desentralisasi pembangunan dengan memberikan kekuasaan yang tinggi pada daerah untuk merencanakan, merealisasikan dan mengevaluasi pembangunan daerahnya.
4.      Optimalisasi pemberdayaan daerah, dengan demikian tentu dituntut “komitmen” penuh dari daerah.
Pengembangan hanya bisa dilakukan bila pengenalan daerah melalui (1) RDA (Rapid District  Apprasial) dan (2) RRA (Rapid Rural Appraisal)

Pembangunan Socio cultural Development
a.   Tidak hanya berfokus pada rekonsiliasi fisik infrastruktur (sarana prasarana) tapi fokus atas rekonstruksi, juga pada mental dan kultural masyarakat. Rekonstruksi sosial menyeluruh meliputi kondisi sosial,budaya,ekonomi,politik dan mental masyarakat.
b.   Pendekatan politik.

Perencanaan Pembangunan (Development Planning)
Perencanaan sebagai fungsi adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan penggunaan alih daya yang ada untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sebelum implementasi  dilaksanakan. Adapun unsur unsur perencanaan  :
1.   Adanya asumsi-asumsi yang didasarkan pada fakta fakta
2.   Adanya alternatif alternatif/pilihan pilihan
3.   Adanya tujuan yang ingin dicapai (melalui pelaksanaan kegiatan)
4.   Bersifat memprediksi sebagai langkah untuk mengantisipasi  kemungkinan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan.
5.   Adanya strategi dan kebijaksanaan sebagai hasil keputusan yang harus dilaksanakan.
Menurut LAN-DSE (1999) Unsur unsur perencanaan
1.   Perencanaan berarti memilih/membuat pilihan à memilih prioritas dan memilih cara/alternatif yang diinginkan untuk mencapai tujuan.
2.   Perencanaan berarti pengalokasian sumberdaya
·      Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam,manusia dan anggaran
·      Pengumpulan dan analisa data  sumberdaya yang tersedia
3.   Perencanaan berorientasi/alat untuk mencapai tujuan.
·      Tujuan harus jelas (ekonomi,politik,sosial budaya atau kombinasi dari semuanya.
4.   Perencanaan berhubungan dengan masa yang akan datang
5.   Perencanaan merupakan kegiatan yang terus menerus. Dalam perencanaan dan pelaksanaan sering diperlukan reformulasi rencana.
Pembangunan (growth / development)
Merupakan proses untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik (growth-develope). Perkembangan, pembangunan, modernisasi dan industrialisasi (bahkan westernisasi).
Modernisasi : Proses transformasi dan perubahan dalam masyarakat yang meliputi segalah aspeknya baik ekonomi,industri,sosial,budaya dan sebagainya yang mengarah kepada perbaikan dari tradisional menjadi modern.
Perencanaan Pengembangan Wilayah intinya :
1.   Menghasilkan program-program yang bersifat umum
2.   Analisis perencanaan bersifat makro/luas
3.   Lebih effektif dan efisien digunakan untuk perencanaan jangka menengah dan jangka panjang
4.   Memerlukan pengetahuan secara interdisipliner general dan universal namun tetap memiliki spesifikasi masing-masing yang jelas.
5.   Fleksibel dan mudah untuk dijadikan sebagai acuan perencanaan pembangunan jangka pendek (tahunan)
Fedt (1996) hal-hal penting dalam perencanaan kota
1.   Berkaitan erat dengan masalah kemasyarakatan yang didalamnya tercakup sekelompok besar klien yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda.
2.   Merupakan aktifitas yang benar-benar direncanakan secara mantap yang biasanya ditangani oleh orang-orang yang terlatih dan profesional sebagai perencana.
3.   Tujuan dan sasarannya untuk mencapainya sering teramat tidak pasti.
4.   Para perencana kota sendiri jarang membuat keputusan. Sebaliknya mereka membuat berbagai alternatif dalam rekomendasi bagi pihak yang terkait dan ditunjuk untuk mengambil keputusan-keputusan.
5.   Para perencana kota menggunakan berbagai macam alat bantu dan metode-metode khusus untuk menganalisis dan menjajaki berbagai alternatif.
Hasil dari aktifitas perencanaan hanya dapat dilihat setelah 5 – 20 tahun. Sehingga menyulitkan umpan balik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar